Rabu, 15 Oktober 2014



blog ini tentang pertanian, maka dari itu saya akan meposting yang berkaitan tentang pertanian.

postingan pertama akan saya ceritakan tantang pupuk kandang dari limbah sapi.



MEMBUAT PUPUK KOMPOS DARI KOTORAN SAPI




Pupuk kompos merupakan dekomposisi bahan – bahan organik atau proses perombakan senyawa yang komplek menjadi senyawa yang sederhana dengan bantuan mikroorganisme. Bahan dasar pembuatan kompos ini adalah kotoran sapi dan bahan seperti serbuk gergaji atau sekam, jerami padi dll, yang didekomposisi dengan bahan pemacu mikroorganisme dalam tanah (misalnya stardec atau bahan sejenis) ditambah dengan bahan-bahan untuk memperkaya kandungan kompos, selain ditambah serbuk gergaji, atau sekam, jerami padi dapat juga ditambahkan abu dan kalsit/kapur. Kotoran sapi dipilih karena selain tersedia banyak di petani/peternak juga memiliki kandungan nitrogen dan potassium, di samping itu kotoran sapi merupakan kotoran ternak yang baik untuk kompos.

Pemanfaatan limbah peternakan (kotoran ternak) merupakan salah satu alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi kelangkaan dan naiknya harga pupuk. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk sudah dilakukan petani secara optimal di daerah-daerah sentra produk sayuran. Sayangnya masih ada kotoran ternak tertumpuk di sekitar kandang dan belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber pupuk. Keluhan petani saat terjadi kelangkaan atau mahalnya harga pupuk non organik (kimia) dapat diatasi dengan menggiatkan kembali pembuatan dan pemanfaatan pupuk kompos.

Proses
Prinsip yang digunakan dalam pembuatan kompos adalah proses pengubahan limbah organik menjadi pupuk organik melalui aktivitas biologis pada kondisi yang terkontrol. Bahan yang diperlukan adalah kotoran sapi : 80 – 83%, serbuk gergaji (bisa sekam, jerami padi dll) : 5%, bahan pemacu mikroorganisame : 0.25%, abu sekam : 10% dan kalsit/kapur : 2%, dan juga boleh menggunakan bahan-bahan yang lain asalkan kotoran sapi minimal 40%, serta kotoran ayam 25 %

Tempat pembuatan adalah sebidang tempat beralas tanah dan dibagi menjadi 4 bagian (lokasi 1, 2, 3, 4) sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dan tempat tersebut ternaungi agar pupuk tidak terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung. Prosesing pembuatannya adalah pertama kotoran sapi (fases dan urine) diambil dari kandang dan ditiriskan selama satu minggu untuk mendapatkan kadar air mencapai ¬+ 60%, kemudian kotoran sapi yang sudah ditiriskan tersebut dipindahkan ke lokasi 1 tempat pembuatan kompos dan diberi serbuk gergaji atau bahan yang sejenis seperti sekam, jerami padi dll, serta abu, kalsit/kapur dan stardec sesuai dosis, selanjutnya seluruh bahan campuran diaduk secara merata. Setelah satu minggu di lokasi 1, tumpukan dipindahkan ke lokasi 2 dengan cara diaduk/dibalik secara merata untuk menambah suplai oksigen dan meningkatkan homogenitas bahan. Pada tahap ini diharapkan terjadi peningkatan suhu hingga mencapai 70 derajat celcius untuk mematikan pertumbuhan biji gulma sehingga kompos yang dihasilkan dapat bebas dari biji gulma.

Manfaat Pupuk Organik Kotoran Sapi Untuk Lahan Pertanian

Agar kotoran sapi tidak terbuang dengan sia – sia, maka kotoran ini dimanfaatkan sebagai kompos organik yang baik untuk pembenahan tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman. Ada beberapa keuntungan yang di peroleh dari upaya memanfaatkan kotoran hewan untuk dijadikan kompos, 1) kandang menjadi lebih bersih dan sehat, 2) kotoran yang dikumpulkan mengurangi pencemaran lingkungan, 3) mengurangi populasi lalat di sekitar kandang, 4) pembuatan pupuk organik tidak terlepas dari proses pengomposan yang diakibatkan oleh mikroba yang berperan sebagai pengurai atau dekomposisi berbagai limbah organik yang dijadikan bahan pembuat kompos, 5) secara langsung kompos digunakan untuk lahan pertanian atau dapat dijual. Adapun manfaat kompos organik untuk lahan pertanian yaitu :


1. Mampu menggantikan penggunaan pupuk kimia atau mengurangi biaya produksi.

2. Bebas dari biji tanaman liar (gulma).

3. Tidak berbau dan mudah digunakan.

4. Menyediakan unsur hara yang seimbang dalam tanah.

5. Meningkatkan populasi mikroba tanah sehingga struktur tanah tetap gembur.

6. Memperbaiki pH tanah.

7. Meningkatkan produksi berbagai tanaman antara 10-30%.

Penutup

Banyak manfaat yang bisa didapatkan jika para peternak sapi memanfaatkan kotoran sapi yaitu dapat dijadikan bahan pembuatan kompos, dalam hal ini kompos dapat dijadikan pupuk organik untuk dijual, yang akan menambah pendapatan peternak sapi dan sangat baik digunakan untuk lahan pertanian.

10 komentar: